Selasa, Mei 03, 2016

Konsep Basis Data SIG

RDBMS dalam GIS, Model Basis Data Hybrid, Model Data terintegrasi

RDBMS (Relational Data Base Management System ) adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional atau dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai relational database management system (RDBMS) adalah sebuah program komputer (atau secara lebih tipikal adalah seperangkat program komputer) yang didisain untuk mengatur/memanajemen sebuah basisdata sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur, dan melakukan operasi-operasi atas data atas permintaan penggunanya.
Contoh penggunaan DBMS ada banyak sekali dan dalam berbagai bidang kerja, misalnya akuntansi, manajemen sumber daya manusia, dan lain sebagainya. Meskipun pada awalnya DBMS hanya dimiliki oleh perusahaan-perusahaan berskala besar yang memiliki perangkat komputer yang sesuai dengan spesifikasi standar yang dibutuhkan (pada saat itu standar yang diminta dapat dikatakan sangat tinggi) untuk mendukung jumlah data yang besar, saat ini implementasinya sudah sangat banyak dan adaptatif dengan kebutuhan spesifikasi data yang rasional sehinggal dapat dimiliki dan diimplementasikan oleh segala kalangan sebagai bagian dari investasi perusahaan.

RDBMS dalam GIS
Relational Database Management System (RDBMS) adalah program yang melayani sistem basis data yang entitas utamanya terdiri dari tabel-tabel yang mempunyai relasi dari satu tabel ke tabel yang lain.
Keuntungan yang didapatkan :
1.      Tidak perlu pusing lagi dengan history penyimpanan data yang tersebar per layer
2.      Performance GIS dalam melakukan editing, analisi ataupun query sangat cepat. Hal ini disebabkan karena eksekusi suatu perintah cenderung terkait hanya dengan satu baris pada tabel yang bersangkutan.
3.      Multiuser.

Model Basis Data Hybrid

Model basis data menyatakan hubungan antar rekaman yang tersimpan dalam basis data. Beberapa literatur menggunakan istilah struktur data logis untuk menyatakan keadaan ini. Model dasar yang paling umum yaitu :

1. Model Hirarki
Model hirarki biasa disebut model pohon, karena menyerupai pohon yang dibalik. Model ini menggunakan pola hubungan orang tua & anak. Setiap simpul (biasa sinyatakan dengan lingkaran atau kotak) menyatakan sekumpulan medan. Simpul yang terhubung ke simpul pada level di bawahnya disebut orang tua.Setiap orang tua bisa memiliki satu hubungan (1 : 1) atau beberapa anak (1 : M), tetapi setiap anak hanya memiliki satu orang tua. Simpul-simpul yang dibawahi oleh simpul orang tua disebut anak. Simpul orang tua yang tidak memiliki orang tua disebut akar. Simpul yang tidak memiliki anak disebut daun. Adapun hubungan antara anak dan orang tua disebut cabang. Beriktu memperlihatkan contoh model hirarki, yang terdiri atas 4 level dan 13 simpul.Pada contoh diatas, A berkedudukan sebagai akar, dan berkedudukan sebagai orang tua dari simpul B, C, D, dan E. Keempat simpul yang disebutkan belakangan ini disebut sebagai anak simpaul A. C juga dapat berkedudukan sebagai orang tua , yaitu orang tua F dan G. Adapun simpul F, G, H, I, J, L, dan M disebut sebagai daun.Contoh produk DBMS yang menggunakan model hirarki adalah IMS (Information Management System) , yang dikembangkan oleh dua perusahaan IBM dan Rockwell International Corporation. 

2. Model Basis Data Relasional Dan Sig
Perbedaan penekanan para perancang sistem SIG pada pendekatan basis data untuk penyimpanan koordinatkoordinat peta dijital telah memicu pengembangan dua pendekatan yang berbeda dalam mengimplementasikan basis data relasional di dalam SIG. Pengimplementasian basis data relasional ini didasarkan pada model data hybrid atau terintegrasi.

 
3. Model Data Hybrid
Nah ini merupak inti dari pembahasan kita, jadi langkah awal pada pendekatan ini adalah pemahaman adanya dugaan atau pendapat bahwa mekanisme penyimpanan data yang optimal untuk informasi lokasi (spasial) di satu sisi, tetapi di dsisi yang lain, tidak optimal untuk informasi atribut (tematik). Berdasarkan hal ini, data kartografi digital disimpan di dalam sekumpulan files sistem operasi direct access untuk meningkatkan kecepatan input-output, sementara data atributnya disimpan did alam DBMS relasioanl lomersial yang standar.
Maka perangkat lunak SIG bertugas mengelola hubungan (linkage) anatar files kartografi (lokasi) dan DBMS (data atribut) selama operas-operasi pemrosesan peta yang berbeda (misalnya overlay) berlangsung. Sementara digunakan beberapa pendekatan yang berbeda untuk penyimpanan data kartografi, mekanisme untuk menghubungkan dengan basis datanya tetap sama secara esensial, berdasarkan nomor pengenal (ID) yang unik yang disimpan di dalam sebuah tabel atribut basis data yang memungkinkannya tetap terkait dengan elemen-elemen peta yang bersangkutan.

 
4. Model Data Terintegrasi
Pendekatan modael data terintegrasi juga dideskripsikan sebagai pendekatan sistem pengelolaan basis data (DBMS) spasial, dengan SIG yang bertindak sebagai query processor. Kebanyakan implementasinya pada saat ini adalah bentuk topologi vektor dengan tabel-tabel relasional yang menyimpan data-data koordinat peta (titik, nodes, segmen garis, dl.) bersama dengan tabel lain yang berisi informasi topologi. Data-data atribut disimpan di dalam tabel-tabel yang sama sebagai basis data map feature (tabel internal atau abel yang dibuat secara otomatis) atau disimpan di dalam tabel-tabel yang terpisah dan dapat diakses melalui operasi relasional “JOIN”.


Model Data Terintegrasi

Model data terintegrasi
1.      Perancagannya didasarkan pada boycecodd
2.      SIG bertindak sebagai query processor
3.      Pasangan – pasangan koordinat (x,y) verteks pada segmen garis disimpat pada rows yang berbeda
4.      Titik, segmen garis, dan model data lain disimpan dengan table yang berisi data topologi
5.      Diakses dengan konsep join table.

Pada proses penyimpanan data tradisional, tiap area fungsional organisasi cenderung mengembangkan aplikasi secara masing-masing untuk mengakomodasi proses organisasi dalam wilayah fungsionalnya. Pendekatan tradisional ini dapat memicu terjadinya redudansi data, yaitu ketika divisi yang berbeda menyimpan informasi yang sama. Sebagai contoh, pada divisi pinjaman komersial sebuah bank, bagian marketing dan kredit mungkin akan mengkoleksi informasi tentang customer yang sama.

Teknologi database dapat menyelesaikan sebagian permasalahan pada pendekatan tradisional. Suatu definisi yang lebih tepat untuk database adalah sekumpulan data yang dikelola untuk melayani beberapa aplikasi secara efisien dengan sentralisasi data dan meminimalisasi redudansi data [5].

Namun, dengan pendekatan database management system, bukan berarti permasalahan pengolahan data selesai. Manish Srivatava (2003) mengemukakan bahwa aplikasi dalam organisasi kebanyakan dikembangkan dalam suatu batasan departemen organisasi [6]. Organisasi yang telah terlanjur memiliki banyak aplikasi seringkali terjebak dalam spaghetti application, di mana antar aplikasi memiliki kesamaan data dan fungsi layanan. Aplikasi-aplikasi yang telah lama dikembangkan dan digunakan oleh organisasi untuk menangani aktifitas dan proses organisasi biasa disebut legacy system.

Untuk menangani legacy system yang mungkin memiliki kesamaan data dan fungsi layanan, kata kunci yang seringkali digunakan adalah integrasi. William Tse menyebutkan bahwa setidaknya terdapat 3 model dalam integrasi aplikasi [8], yaitu:

Integrasi Presentasi, yaitu suatu user interface yang menyediakan akses pada suatu aplikasi. Adapun model integrasi presentasi ini dapat dilihat pada Gambar-1.Keuntungan dari model integrasi presentasi adalah resiko dan biaya rendah, teknologi yang tersedia relatif stabil, mudah untuk dilakukan, cepat untuk diimplementasikan, tidak perlu merubah data sumber. Sedangkan kelemahan ada pada performan, persepsi, dan tidak adanya interkoneksi antara aplikasi dan data.

Gambar 1
Integrasi Data, yaitu model integrasi data yang dilakukan langsung pada database atau struktur data dari aplikasi dengan mengabaikan presentasi dan business logic ketika membuat integrasi. Model integrasi data dapat dilihat pada Gambar-2.

Gambar 2
Keunggulan dari model integrasi data ada pada fleksibilitas yang lebih baik dari model presentasi dan memungkinkan data digunakan oleh aplikasi lain. Namun jika ada perubahan model data, maka integrasi tidak berfungsi lagi
Integrasi Fungsional, melakukan integrasi pada level business logic dengan memanfaatkan distributed processing middleware. Model integrasi fungsional dapat dilihat pada Gambar-3.
Gambar 3
Keunggulan dari integrasi fungsional ada pada kemampuan integrasi yang kuat di antara model integrasi yang lain. Selain itu, model integrasi fungsional menggunakan true code reuse infrastructure untuk beberapa aplikasi pada enterprise.

http://3secondearth.blogspot.com/2013/06/model-data-terintegrasi.html

Senin, November 10, 2014

PEMUDA DAN SOSIALISASI

Pengertian Pemuda
Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan. Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda.
Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengaruh yang besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat. Proses demikian itu bisa disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi.
Pemuda Indonesia

Pemuda dalam pengertian adalah manusia-manusia muda, akan tetapi di Indonesia ini sehubungan dengan adanya program pembinaan generasi muda pengertian pemuda diperinci dan tersurat dengan pasti. Ditinjau dari kelompok umur, maka pemuda Indonesia adalah sebagai berikut :
Masa bayi : 0 – 1 tahun
Masa anak : 1 – 12 tahun
Masa Puber : 12 – 15 tahun
Masa Pemuda : 15 – 21 tahun
Masa dewasa : 21 tahun keatas
Dilihat dari segi budaya atau fungsionalnya maka dikenal istilah anak, remaja dan dewasa, dengan perincian sebagia berikut :
Golongan anak : 0 – 12 tahun
Golongan remaja : 13 – 18 tahun
Golongan dewasa : 18 (21) tahun keatas
Usia 0-18 tahun adalah merupakan sumber daya manusia muda, 16 – 21 tahun keatas dipandang telah memiliki kematangan pribadi dan 18(21) tahun adalah usia yang telah diperbolehkan untuk menjadi pegawai baik pemerintah maupun swasta
Dilihat dari segi ideologis politis, generasi muda adalah mereka yang berusia 18 – 30 – 40 tahun, karena merupakan calon pengganti generasi terdahulu. Pengertian pemuda berdasarkan umur dan lembaga serta ruang lingkup tempat pemuda berada terdiri atas 3 katagori yaitu :
1. siswa, usia antara 6 – 18 tahun, masih duduk di bangku sekolah
2. Mahasiswa usia antara 18 – 25 tahun beradi di perguruan tinggi dan akademi
3. Pemuda di luar lingkungan sekolah maupun perguruan tinggi yaitu mereka yang berusia 15 – 30 tahun keatas.
Akan tetapi, apabila melihat peran pemuda sehubungan dengan pembangunan, peran itu dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan lingkungan. Pemuda dalam hal ini dapat berperan sebagai penerus tradisi dengan jalan menaati tradisi yang berlaku
2. Didasarkan atas usaha menolak menyesuaikan diri dengan lingkungan. Peran pemuda jenis ini dapat dirinci dalam tiga sikap, yaitu : pertama jenis pemuda “pembangkit” mereka adalah pengurai atu pembuka kejelasan dari suatu masalah sosial. Mereka secara tidak langsung ktu mengubah masyarakat dan kebudayaan. Kedua pemuda pdelinkeun atau pemuda nakal. Mereka tidak berniat mengadakan perubahan, baik budaya maupun pada masyarakat, tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan melakukan tidnakan menguntungkan bagi dirinya, sekalipun dalam kenyataannya merugikan. Ketiga, pemuda radikal. Mereka berkeinginan besar untuk mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner.
Kedudukan pemuda dalam masyarakat adalah sebagai mahluk moral, mahluk sosial. Artinya beretika, bersusila, dijadikan sebagai barometer moral kehidupan bangsa dan pengoreksi. Sebagai mahluk sosial artinya pemuda tidak dapat berdiri sendiri, hidup bersama-sama, dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma, kepribadian, dan pandangan hidup yang dianut masyarakat. Sebagai mahluk individual artinya tidak melakukan kebebasan sebebas-bebasnya, tetapi disertai ras tanggung jawab terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat, dan terhadap Tuhan Yang maha Esa.
Sosialisasi Pemuda


Melalui proses sosialisasi, seorang pemuda akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab. Kedirian dan kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaiman cari hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya gar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial.

Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu, sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang. Kedirian (self) sebagai suatu prosuk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendri dan memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran terhadap diri sendiri membuat timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif yang sulit dipelajari. Asal mula timbulnya kedirian :

1. Dalam proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya, yaitu setelah memperhatikan cara orang lain memandang dan memperlakukan dirinya. Misalnya ia tidak disukai, tidak dihargai, tidak dipercaya; atau sebaliknya, ida disayangi, baik budi dandapt dipercaya
2. Dalam proses sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus ia lakukan agar memperoleh penghargaan dari orang lain. Bentuk-bentuk kedirian ini berguna dalam meningkatkan ketaatan anak terhadap norma-norma sosial
Bertitik tolak dari pengertian pemuda, maka sosialisasi pemuda dimulai dari umur 10 tahun dalam lingkungan keluarga, tetangga, sekolah, dan jalur organisasi formal atau informal untuk berperan sebagai mahluk sosial, mahluk individual bagi pemuda
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/pemuda-dan-sosialisasi-5/
INTERNALISASI BELAJAR DAN SOSIALISASI
Internalisasi belajar dan Sosialisasi proses peresapan pengetahuan ke dalam pikiran. Dalam proses ini, pengetahuan eksplisit (kelihatan, biasanya dalam bentuk simbol dan kode) diubah ke dalam bentuk tasit (tak kelihatan). Contoh internalisasi adalah membaca buku, cetak maupun digital. Buku cetak tentu tak perlu dihadirkan dengan teknologi informasi. Sedangkan buku digital atau elektronik memerlukan teknologi informasi.

PROSES SOSIALISASI
Proses sosialisasi adalah proses pembentukan sikap loyalitas sosial. Loyalitas sosial atau kesetiaan sosial adalah perkembangan dari sikap saling menerima dan saling memberi kearah ang lebih baik. Kita sangat mudah melihatnya pembentukan kesetiaan sosial ini adalah dalam keluarga. Setiap anggota keluarga selalu setia sesamanya. Di dalam kelompok dan masyarakat juga kesetiaan sosial ini berkembang, sebagai dasar kesatuan dan persatuan dalam masyarakat. Dengan kata lain kesetianan sosial berkembang mulai dari kelompok yang sederhan hingga kelompok yang lebih luas.
Ada minimal tiga hal yang harus dilakukan agar tumbuh dan kembangnya sikap loyalitas sosial ini yakni, pertama kita harus saling berkomunikasi baik dalam keadaan berdekatan ataupun dalam keadaan berjauhan (tempat tinggal). Dengan komunikasi yang teratur kita akan saling mengetahui kabar dan berita di antara kita. Sakit atau senang diantara kita dapat dengan cepat kita mengetahuinya.
Kedua, sering bekerja sama menyelesaikan berbagai persoalan hidup. Misalnya bergotong royang atau melakukan arisan. Kerja sama dapat saja dilakukan dalam kelompok kecil(minimal dua orang) atau pun dalam kelompok yang besar (yang jumlah anggotanya banyak).
Ketiga, dalam kehidupan atau pergaulan sesama kita, sikap tolong menolong harus dikembangkan. Berbagai kesulitan hidup yang kita alami pantas kita minta tolong kepada orang lain atau teman. Begitu pula sebaliknya bila kawan kita yang mengalami kesusahan wajib pula kita membantunya. Tentu saja dasarnya adalah suka saling menerima dan memberi.

PERANAN SOSIAL MAHASISWA DAN PEMUDA DI MASYARAKAT
Pada masa 1990 sampai 2000-an demonstrasi masih marak di berbagai tempat. Pada masa itu mahasiswa dan pemuda menyebutkan dirinya sebagai Gerakan Moral. Sedangkan pada mahasiswa yang lain gerakan mahasiswa menyebutkan dirinya sebagai gerakan Politik.

Mahasiswa menjadi pecah dan terkadang pragmatis. Tidak menjadi rahasia umum lagi mahasiswa dibayar untuk berdemonstrasi.
Sebelum terlalu jauh meneropong peranan mahasiswa di luar kampus– walaupun klise– sebaiknya kita mesti ingat bahwa tugas utama mahasiswa dan pemuda adalah belajar di sekolah/kampus.
Peranan sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat, kurang lebih sama dengan peran warga yang lainnnya di masyarakat. Mahasiswa mendapat tempat istimewa karena mereka dianggap kaum intelektual yang sedang menempuh pendidikan. Pada saatnya nanti sewaktu mahasiswa lulus kuliah, ia akan mencari kerja dan menempuh kehidupan yang relatif sama dengan warga yang lain.
Bisakah mahasiswa beranjak menuju gerakan pemikiran dan gerakan transformasi?
Mari kita coba dan berjuang!!
Dasar Pemikiran neoliberalisme “pasar adalah tuan dan negara adalah pelayan” salah satu contoh yang paling baru mengenai kekalahan negara/pemerintah terhadap pasar adalah harga minyak yang naik.
Paradigma pasar mengubah cara berpikir dan persepsi masyarakat. Dominasi kapitalisme memutarbalikkan hubungan antara masyarakat (sosial) dan Pasar (ekonomi) (Polanyi, 1957).
Pada awal beroperasinya kapitalisme, pasar merupakan bagian dari masyarakat. Operasionaliasi norma-norma pasar berakar dan dibatasi norma sosial, kultural, dan politik. Masyarakat merupakan pemegang kunci dalam hubungan sosial dan ekconomi. Tapi ketika kapitalisme mendominasi, keberadaan pasar telah berbalik 180 derajat, masyarakatlah yang menjadi bagian dari pasar. kehidupan sehari-hari pun direduksi menjadi bisnis dan pasar.
Dampak langsung yang bisa dirasakan semenjak kenaikan BBM tahun 2005 antara lain terjadi inflasi, daya beli masyarakat menurun, kesehatan masyarakat menurun (kekurangan gizi), angka anak putus sekolah (drop out), angka kematian anak, pengangguran dan kemiskinan meningkat, sehingga munculnya kerentanan sosial.
Keadaan di atas dapat mengakibatkan kemungkinan terjadinya generasi yang hilang (the lost generation) ungkapan yang telah nyaris menjadi klise, jika persoalan anak dan orang muda tidak dapat diatasi dengan baik khususnya di sektor Gizi dan kesehatan serta pendidikan, maka kita akan kehilangan sebuah generasi, yang menjadi pertanyaan apakah benar bahwasanya satu generasi yang akan hilang ? kehilangan generasi mempunyai implikasi yang luas mereka mungkin tidak akan mampu menyisakan pendapatannya untuk memperbaiki kesejahteraanya sendiri hingga lingkaran setan pun terjadi karena Gizi yang rendah, prestasi sekolah yang pas-pasan, kemungkinan anak akan drop- out dan harus mempertahan kan hidup dan pengangguran.
Secara tak sadar namun perlahan tapi pasti, para generasi muda dihinggapi dengan idiologi baru dan perilaku umum yang mendidik mereka menjadi bermental instan dan bermental bos. Pemuda menjadi malas bekerja dan malas mengatasi kesulitan, hambatan dan proses pembelajaran tidak diutamakan sehingga etos kerja jadi lemah.
Sarana tempat hiburan tumbuh pesat bak “jamur di musim hujan” arena billyard, playstation, atau arena hiburan ketangkasan lainnya, hanyalah tempat bagi anak-anak dan generasi muda membuang waktu secara percuma karena menarik perhatian dan waktu mereka yang semestinya diisi dengan lebih banyak untuk belajar, membaca buku di perpustakaan, berorganisasi atau mengisi waktu dengan kegiatan yang lebih positif.
Peran pemuda yang seperti ini adalah peran sebagai konsumen saja, pemuda dan mahasiswa berperan sebagai “penikmat” bukan yang berkontemplasi (pencipta karya). Dapat ditambahkan disini persoalan NARKOBA yang dominan terjadi di kalangan generasi muda yang memunculkan kehancuran besar bagi bangsa Indonesia.
Sudah 60 tahun lebih bangsa Indonesia merdeka, sistem pendidikan telah dibaharui agar mampu menjawab berbagai perubahan diseputaran kehidupan umat manusia. Tetapi selesai kuliah barisan penganggur berderet-deret. Para penganggur dan setengah penganggur yang tinggi merupakan pemborosan-pemborosan sumber daya, mereka menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan yang dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal dan penghambat pembangunan dalam jangka panjang.

POLA DASAR PEMBINAAN DAN PENGEMBAGAN GENERASI MUDA
Rangkaian kebijaksanaan pokok dalam pembangunan di bidang pendidikan dan pembinaan generasi muda dalam Repelita II mencakup sejumlah kegiatan lanjutan, perluasan dan peningkatan berbagai usaha selama Repelita I. Hal ini dilaksanakan dalam rangka pemecahan keseluruhan masalah yang mendesak secara lebih mendasar. Masalah-masalah di bidang pendidikan dan pembinaan generasi muda antara lain menyangkut perluasan dan pemerataan kesempatan belajar, peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan, keserasian (relevansi) pendi*dikan dengan kebutuhan pembangunan, tepat guna dan hasil guna pengelolaan sistim pendidikan, peningkatan dan perluasan pendidikan luar sekolah, pembinaan generasi muda pada umumnya, pembinaan olah raga, serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan pendidikan dan pembinaan generasi muda. Berbagai masalah tersebut berkaitan satu sama lain sehingga keseluruhan kebijaksanaan dalam mengatasinya secara lebih mendasar dengan sendirinya merupakan suatu kebulatan pula.
Langkah-langkah kebijaksanaan yang digariskan dalam Repelita II telah mengarahkan penyusunan program-program utama untuk mencapai sasaran-sasaran pokok di bidang pembangunan pendidikan dan pembinaan generasi muda melalui pelaksanaan rencana tahunan. Garis-garis kebijaksanaan terse-but antara lain adalah sebagai berikut:
Perluasan dan pemerataan kesempatan belajar
Usaha perluasan dan pemerataan kesempatan belajar sebagai pencerminan dari azas keadilan sosial ditujukan terutama pada Sekolah Dasar, yaitu dengan membangun gedung-gedung SD baru yang dapat menjamin perluasan daya tampung SD untuk 85% dari seluruh anak umur 7 — 12 tahun yang pada akhir Repelita II diperkirakan berjumlah 23,0 juta. Sehubungan dengan ini, perhatian khusus diberikan pula pada penyediaan guru guru SD yang bermutu dalam jumlah yang memadai sesuai dengan perluasan kesempatan belajar pada SD.
Demikian pula kesempatan belajar pada sekolah lanjutan pertama bagi lulusan SD akan diperbesar dengan sekaligus memperhitungkan kenaikan proporsi lulusan SD yang ingin melanjutkan pelajaran ke Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada tingkat sekolah lanjutan atas, khususnya daya tampung Sekolah Pendidikan Guru (SPG) akan ditingkatkan sesuai dengan kebijaksanaan perluasan pendidikan dasar yang memerlukan guru tambahan. Dalam pada itu kapasitas Sekolah Teknik Menengah (STM) dan sekolah-sekolah kejuruan lainnya akan ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan terhadap tenaga trampil dan bermutu. Selanjutnya, pada tingkat pendidikan tinggi, perluasan kesempatan studi akan lebih diarahkan kepada bidang-bidang studi tertentu yang selama ini relatif belum mencukupi.
Dalam hal ini, kebijaksanaan pemerataan kesempatan belajar ditunjang pula oleh kebijaksanaan pengadaan berbagai jenis beasiswa di semua jenis dan tingkat pendidikan, terutama untuk para pelajar dan mahasiswa yang berbakat atau mampu berprestasi namun keadaan sosial ekonominya relatif lemah.
2 PENGERTIAN POKOK PEMBINAAN DAN PENGEMBAGAN GENERASI MUDA
Generasi merupakan generasi penerus perjuangan bangsa dan sumber daya insani bagi pembangunan nasional, diharapkan mampu memikul tugas dan tanggung jawab untuk kelestarian kahidupan bangsa dan negara. Untuk itu generasi muda perlu mendapatkan perhatian khusus dan kesempatan yang seluas-luasnya untuk dapat tumbuh dan berkembang secara wajar baik jasmani, rohani maupun sosialnya. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, terdapat generasi muda yang menyandang permasalahan sosial seperti kenakalan remaja, penyalahgunaan obat dan narkotika, anak jalanan dan sebagainya baik yang disebabkan oleh faktor dari dalam dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal). Oleh karena itu perlu adanya upaya, program dan kegiatan yang secara terus menerus melibatkan peran serta semua pihak baik keluarga, lembaga pendidikan, organisasi pemuda, masyarakat dan terutama generasi muda itu sendiri.
Arah kebijakan pembinaan generasi muda dalam pembangunan nasional menggariskan bahwa pembinaan perlu dilakukan dengan mengembangkan suasana kepemudaan yang sehat dan tanggap terhadap pembangunan masa depan, sehingga akan meningkatkan pemuda yang berdaya guna dan berhasil guna. Dalam hubungan itu perlu dimantapkan fungsi dan peranan wadah?wadah kepemudaan seperti KNPI, Pramuka, Karang Taruna, Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Organisasi Mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi dan organisasi fungsional pemuda lainnya. Dalam kebijakan tersebut terlihat bahwa KARANG TARUNA secara ekslpisit merupakan wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda yang bertujuan untuk mewujudkan generasi muda aktif dalam pembangunan nasional pada umumnya dan pembangunan bidang kesejahteraan sosial pada khususnya. Salah satu kegiatan Karang Taruna Kelurahan Purwaharja Kecamatan Purwaharja sedang membuat kerajinan bambu yang diolah
menjadi aneka macam alat musik seperti suling, angklung dan sebagainya.

MASALAH-MASALAH GENERASI MUDA
Sebagaimana dikemukakan di atas, generasi muda dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya menghadapi berbagai permasalahan yang perlu diupayakan penanggulangannya dengan melibatkan semua pihak. Permasalahan umum yang dihadapi oleh generasi muda di Indonesia dewasa ini antara lain sebagai berikut :
1. Terbatasnya lapangan kerja yang tersedia. Dengan adanya pengangguran dapat merupakan beban bagi keluarga maupun negara sehingga dapat menimbulkan permasalahan lainnya.
2. Penyalahgunaan Obat Narkotika dan Zat Adiktif lainnya yang merusak fisik dan mental bangsa.
3. Masih adanya anak-anak yang hidup menggelandang.
4. Pergaulan bebas diantara muda-mudi yang menunjukkan gejala penyimpangan perilaku (Deviant behavior).
5. Masuknya budaya barat (Westernisasi Culture) yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita yang dapat merusak mental generasi muda.
6. Perkimpoian dibawah umur yang masih banyak dilakukan oleh golongan masyarakat, terutama di pedesaan.
7. Masih merajalelanya kenakalan remaja dan permasalahan lainnya. Permasalahan tersebut akan berkembang seiring dengan perkembangan jaman apabila tidak diupayakan pemecahannya oleh semua pihak termasuk organisasi masyarakat, diantaranya KARANG TARUNA . Salah satu kegiatan Karang Taruna Kelurahan Hegarsari Kecamatan Pataruman yang merupakan Karang Taruna berprestasi dalam bidang Perbengkelan.


POTENSI-POTENSI GENERASI MUDA

Potensi-potensi yang ada pada generasi muda perlu dikembangkan adalah :
a) Idealisme dan daya kritis
b) Dinamika dan kreatifitas
c) Keberanian mengambil resiko
d) Optimis kegairahan semangat
e) Sikap kemandirian dan disiplin murni
f) Terdidik
g) Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
h) Patriotisme dan nasionalisme
i) Sikap kesatria
TUJUAN POKOK SOSIALISASI
• Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
• Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
• Pengendalian fungsi-fungsi organic yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
• Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umumnya.
pendapat: menurut saya, sosialisasi adalah sebuah proses dimana kita mengenal dunia luar dan cara kita untuk beperilaku di masyarakat yang mencakup nilai dan norma-norma sosial, serta sopan sopan santun. agar kita bisa di terima oleha masyarakat dengan baik.

SUMBER :

Jumat, Mei 24, 2013

Pangeran Kucing dan Putri Bebek.

Episode 01

Pada suatu hari di sebuah Istana luas dan megah ada seorang pangeran tampan bernama Pangeran Neptunus. Ia merupakan anak dari Raja Sergio. Pangeran neptunus sering sekali bermain dengan teman-temannya di sekitar istana. Dan pada suatu hari saat pangeran neptunus sedang bermain sepak bola di lapangan dekat istana ia terkejut dengan kedatangan mobil besar yang membawa banyak barang, ia pun coba mencari tahu apa yang sedang terjadi, Namun setelah ia menghampiri mobil tersebut ia bertanya pada supir mobil tersebut "Permisi pak, ini ada apa ya?" ujar pangeran, "ini de ada yang mau menempati rumah ini dan saya diperintah untuk mengantarkan barang-barang ini kesini" jelas si supir. Pangeran pun terkejut ia pun berlari ke istana dan bertanya kepada ayahnya (Raja Sergio) "Ayahanda, di luar sana ada mobil yang membawa banyak barang, dan mereka bilang ada yang ingin menempati rumah di samping lapangan kerjaan, kira-kira ayahanda mengetahui siapakah yang akan menempati rumah itu?" tanya pangeran "Oh itu nyonya Lusi dari wilayah selatan ingin berdagang di samping lapangan ayahanda pikir itu bukan sesuatu yang dilarang kan? yasudah saya izinkan" jawab raja sergio sambil merangkul pundak anaknya.
Mendengar penjelasan ayahnya pangeran pun kembali ke lapangan dan bergabung kembali dengan teman-temannya dan melanjutkan bermain sepak bola. Di tengah keseruan dan canda tawa mereka pangeran pun kaget dengan kedatangan anak perempuan cantik. permainan pun berhenti sejenak dan pangeran pun menghampiri anak perempuan tersebut. tanpa basa-basi pangeran bertanya kepada anak perempuan tersebut "Hey ada yang bisa aku bantu?" tanya pangeran dengan tegasnya "oh tidak terimakasih" jawab anak perempuan tersebut.
Pangeran bingung dan ia memutuskan untuk kembali ke istana. Keesokan harinya tetap dengan kebiasaan pangeran (bermain) ia memutuskan untuk mencari tahu siapa anak perempuan tersebut. Ketika ia sedang duduk di bawah pohon rindang pangeran melihat anak perempuan tersebut berjalan sendirian, pangeran menghampiri dan mencoba mengajaknya berkenalan "Hey kamu, aku boleh tahu siapa nama kamu?" ujar pangeran "Eh kamu lagi, iya boleh ko" dengan senyum di wajah anak perempuan tersebut "Nama kamu siapa?" tanya pangeran "Aku Natalie, kamu siapa?" jawab anak perempuan tersebut "Aku Pangeran Neptunus" tegas pangeran Neptun. Mereka pun bercengkrama dan saling bertanya mengenai kebiasaan mereka masing-masing.

Jumat, Mei 03, 2013

R.I.P Jeff Hanneman


Slayer has announced that guitarist and co-founder Jeff Hanneman died today after suffering liver failure. Hanneman was 49 years old, and had been through many medical maladies of late—includinga bout with necrotizing fasciitis stemming from a spider bite that forced him to bow out of a tour in 2011. The band posted the following statement on its website: “Slayer is devastated to inform that their bandmate and brother, Jeff Hanneman, passed away at about 11AM this morning near his Southern California home. Hanneman was in an area hospital when he suffered liver failure. He is survived by his wife Kathy, his sister Kathy and his brothers Michael and Larry, and will be sorely missed.” 
Hanneman and Kerry King co-founded Slayer—recognized as one of metal’s “Big Four” along with Metallica, Megadeth, and Anthrax—in 1981. The group’s breakthrough was in 1986’s Reign In Blood, for which Hanneman wrote or co-wrote two standout tracks, “Angel Of Death” and “Raining Blood.” He also wrote the music for many other Slayer fan favorites, including “South Of Heaven,” “Mandatory Suicide,” and “Seasons In The Abyss.”
Growing up in Southern California, Hanneman listened to a lot of punk music, later saying that the genre’s speedy tendencies helped influence Slayer’s aggressive style. He met King in 1981, when King was auditioning for another band. The two quickly hit it off and recruited Tom Araya, starting out by playing Iron Maiden and Judas Priest covers at parties, and eventually becoming known for its punishing style and Satanic references, like pentagrams and inverted crosses. Eventually, the band was spotted by Metal Blade Records’ Brian Slagel, who asked the group to record a song, “Aggressive Perfector,” for a compilation. That song started gaining traction and the group soon signed to the label.

Slayer’s first album, Show No Mercy, debuted in 1983 and moved about 40,000 copies worldwide, earning the band a solid underground following. In 1984, following the release of the Haunting The Chapel EP, King left the group temporarily to join Dave Mustaine in Megadeth. King lasted only five shows before angering Mustaine; that bad blood led to a longstanding rift between the two acts.

In 1984, Hanneman formed the punk group Pap Smear on the side, playing with Dave Lombardo and Suicidal Tendencies’ Rocky George. While the group intended to record, they never released anything—likely because producer Rick Rubin advised against it, saying, “This is the kind of thing that breaks bands up.”

While 1985’s Hell Awaits helped Slayer gain even more fans, it was 1986’s Reign In Blood that truly broke through. It was the group’s first record for Def Jam—where it was the first and only thrash metal act on the label—and its first with Rubin. It saw Slayer abandoning its proclivity for longer, more intricate songs and muddy production, opting for shorter, brutally blasting thrash tracks. As far as the lyrics and cover art, however, it stuck to its Satanic imagery, resulting in the record not being released by Def Jam’s distributor, Columbia Records and receiving next to no radio airplay. Still, that only endeared Slayer more to fans, and eventually Slayer’s aura of being metal’s arguably most extreme band helped Reign go gold in the United States. 
While the 1988 follow-up, South Of Heaven, wasn’t quite as well received, 1990’s Seasons In The Abyss, received plenty of critical adoration. The record debuted at No. 44 on the Billboard 200 and spawned the group’s first-ever music video for its title track, filmed in front of Egypt’s Giza pyramids.


In 1991, with thrash metal at its peak of popularity, Slayer co-headlined the European Clash Of The Titans tour with Megadeth, Suicidal Tendencies, and Testament. It was eventually extended to the U.S., where the group played again with Megadeth, but also with Anthrax and Alice In Chains.


In 1994, Slayer released its highest-charting record to date. Divine Intervention peaked on theBillboard charts at No. 8, thrilling audiences with songs about Jeffrey Dahmer, the Holocaust, and government corruption. In 1996, partly in response to the group’s rising popularity, Slayer was sued by the parents of Elyse Pahler, who claimed the group’s Satanic messages were responsible for the murder of their daughter by three fans of the band. The Pahlers claimed their daughter was drugged, strangled, stabbed, trampled, and raped, all as a sacrifice to the group, arguing that, were it not for the music and “intentional marketing strategy” of Slayer, their daughter would still be alive. The suit was dismissed in 2001, with the courts citing the group’s First Amendment rights as one of many reasons the case wouldn’t go any further.
In the late ‘90s, Slayer fell victim to the nu-metal trend, with 1998’s Diabolus In Musica widely panned for its murky production and, as The New York Times put it, “wearying sameness.” 
Things didn’t get much better for the group’s next record, God Hates Us All, which had the unfortunate distinction of being released on Sept. 11, 2001. Though the album earned the group its first Grammy nomination, Slayer had trouble touring post-9/11, which made it difficult to secure flights to Europe.

Slayer’s last release was 2009’s World Painted Blood, though the group has reportedly been recording off and on for the past couple of years—a process further delayed after Hanneman’s previously mentioned battle with necrotizing fasciitis, which forced the group to stop writing until he’d recovered. Since contracting the disease, Hanneman’s participation in the group had been fairly minimal: It cost him parts of his arm, and had only played a few songs at a handful of shows since. For the new, still ostensibly in-progress album, King said he’d been writing and recording the guitar parts himself, but that he would happily let Hanneman return whenever he wanted.

Wamenkumham: Kejagung yang Umumkan Penyerahan Diri Susno


Wamenkumham: Kejagung yang Umumkan Penyerahan Diri Susno
(Liputan6.com/Abdul Aziz Prastowo)
Liputan6.com, Jakarta : Susno Duadji menyerahkan diri. Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana menyatakan, Kejaksaan Agung yang akan mengonfirmasi kebenaran penyerahan diri tersebut pada Jumat pukul 09.00 WIB.

"Nanti infonya diumumkan jaksa agung jam 9. Begitu kesepakatan kami. Tunggu saja ya," kata Denny kepada Liputan6.com, Jumat (3/5/2013).

Sebelumnya Susno Duadj yang merupakan mantan Kabareskrim Polri akhirnya menyerahkan diri ke Kejaksaan Agung. Ia mendatangi Kejari Cibinong dan akan menjalani penahanan di Lapas tersebut.

"Betul, di LP Pondok Rajeg, Cibinong," ujar Kabareskrim Polri Sutarman dalam pesan pendek keLiputan6.com, Jumat (3/5/2013) pagi.

Susno divonis hukuman 3,5 tahun dan denda Rp 4 miliar terkait korupsi pengamanan Pilgub Jabar 2008. 


Sumber : http://news.liputan6.com/read/577209/wamenkumham-kejagung-yang-umumkan-penyerahan-diri-susno

Susno Duadji menyerahkan diri ke Kejaksaan


Susno Duadji Menyerahkan Diri ke Kejaksaan
Susno Duadji (Antara/Agus Bebeng)
Jakarta : Kabar Susno Duadji menyerahkan diri ke Kejaksaan Agung. Mantan Kabareskrim itu menyerahkan diri pada Kamis (2/5/2013) malam.

"Betul, di LP Pondok Rajeg, Cibinong," ujar Kabareskrim Polri Sutarman dalam pesan pendek ke Liputan6.com, Jumat (3/5/2013) pagi. 

Susno hendak ditangkap setelah putusan kasasi Mahkamah Agung menguatkan putusan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi yang menyatakan susno bersalah. Majelis Hakim PN Jakarta Selatan menyatakan Susno bersalah menyalahgunakan kewenangan sebagai Kabareskrim dalam penanganan kasus PT Salmah Arwana Lestari dengan menerima Rp 500 juta untuk mempercepat penyidikan kasus tersebut.

Ia juga dinyatakan terbukti memangkas dana Rp 4,2 miliar untuk Pengamanan Pilkada Jabar saat ia menjabat Kapolda Jabar pada 2008 lalu. Untuk kesalahannya itu, Susno hukuman penjara 3,5 tahun dan diharuskan mengganti kerugian negara Rp 4,2 miliar.

Kejaksaan Agung memasukkan mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Pol (Purn) Susno Duadji dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Terpidana kasus korupsi ini ditetapkan sebagai buronan karena tidak memenuhi 3 panggilan Kejaksaan untuk dieksekusi.


Sumber : http://news.liputan6.com/read/577194/susno-duadji-menyerahkan-diri-ke-kejaksaan

Kamis, Mei 02, 2013

Jokowi mengajak METALLICA konser di Jakarta


Metallica (Getty)
Jakarta - Kabar gembira bagi pecinta musik rock, khususnya para penggemar band Metallica. Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) telah mengundang Metallica untuk tampil di Jakarta. Wow!

Rencana tersebut berawal dari seorang promotor, Jonathan Liu yang berkunjung ke Amerika Serikat dan bertemu dengan pemain bass Metallica, Robert Trujillo.

Jonathan pun menyampaikan hajatnya mengundang Metallica untuk memadukan antara musik rock dengan musik dan tarian Kecak dari Bali. Ide tersebut disambut antusias oleh Trujillo.

Merasa idenya diterima baik oleh personel Metallica tersebut, Jonathan pun setibanya di Tanah Air langsung menemui Jokowi.

"Pak Jonathan menyampaikan ke saya. Saya setuju sekali, dan langsung saya tawarkan untuk mainnya di Jakarta," ujar Jokowi saat berbincang dengan wartawan di kawasan Sunter, Rabu (1/4/2013).

Setelah berbincang dengan Jonathan, Jokowi menawarkan tiga tempat untuk konser tersebut. Yakni, Monumen Nasional (Monas), Taman Fatahillah dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

"Jadi nanti tinggal pilih antara tiga tempat itu. Mudah-mudahan mereka (Metallica) mau," kata Jokowi.

Jokowi pun berharap undangan dan rencana pergelaran 'Kecak Rock' tersebut bisa terlaksana di Jakarta. Meskipun, ada kenangan pahit semasa Metallica konser di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada 1993.

"Mudah-mudahan ini jadi. Bakal seru. Tapi ada yang saya takutkan, cuma satu, saya takut rusuh. Mudah-mudahan tidak terjadi rusuh lagi seperti waktu Metallica ke Indonesia yang di Lebak Bulus dulu," kata Jokowi.